PKL (praktek kerja lapangan) yaitu merupakan salah
satu kurikulum wajib khususnya bagi fakulta PERTANIAN untuk menempuh program S1
oleh mahasiswa agribisnis di universitas islam “45” bekasi. PKL (praktek kerja
lapangan) di selenggarakan selama 1 bulan.
Pelepasan PKL (praktek kerja lapangan) dari universitas
pada tanggal: 29 januari 2013 dan penarikan PKL (praktek kerja lapangan) pada
tanggal :28 februari 2013 tapi ada juga lebih itu.
Pelasanaan PKL kita di tugaskan dari kampus ada 2 tempat
yaitu :di Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen
Pertanian (BBP_Pascapanen) & Balai Tanaman
Rempah dan Obat (BALITTRO), Jl.Tentara
Pelajar No.12A, Kampus
Penelitian Pertanian Cimanggu, Bogor.
Di kelompok 1 ada 4 orang 2 cowok dan 2 cewek ia sebut
saja namannya ahmad fuadi, ricard bertony, uswatun hasanah dan
hasiyah. Sedangkan kelompok 2 ada 3 orang,1 cewek dan 2 cowok,sebut saja
namanya: Sherly Amalia, Riduwan Noor Saleh dan Ahmad Saleh Jamil.
disini kita di beri tugas untuk mempertanggung jawabkan program mandiri,
masing- masing program, setiap program orang memiliki 1 program ungulan.
Dari program kelompok 1 (satu) program mandiri saudara /
saudari:
Uswatun Hasanah
“Metode Proses Pengolahan Tepung
berbasis chip ”
Dalam proses pengolahan tepung kentang dilakukan ada 4
(empat) perlakuan dengan 2 (dua) kali
ulangan yaitu:
1) tanpa kupas adalah proses
pengolahan tepung kentang tapa dikupas kulitnya setelah umbi kentang dicuci dan
langsung di slicer/ diiris, kemudian diblanching selama 5 menit dan direndam
selama 15 menit kedalam air yang sudah diberi campuran larutan kimia Na
Bisulfit untuk mencegah brownin,kemudian dibilas dgn air bersih dan di tiriskan
kedalam mesin peniris, setelah ditiriskan di masukkan kedalam mesin pengering/
try dryer sendang suhu 60 0C. Seteah kering kentang dimasukan
kedalam mesin disk mill (80 mesh) untuk
proses penepungan.
2) tapas kawat adalah proses
pengolahan umbi kentang yang telah dicuci dan dikupas dengan tapas kawat,
3) kupas peeler adalah proses
pengolahan umbi kentang yang telah dicuci dan dikupas dengan dengan menggunakan
pisau peeler,
4) Lye peeling adalah proses
pengolahan umbi kentang yang telah dicuci dan dikupas dengan menggunakan larutan
alkali / dengan metode kimiawi dengan larutan NaOH 100 ppm dan bahan yang akan
dikupas dicelupkan selama 3 menit
kedalam larutan alkali (9% NaOH). Perlakuan Lye peeling mengunakan
lurutan NaOH untuk dipanaskan dengan
suhu 900c untuk menyebabkan bagian kulit kentang dapat
terpisah atau terkelupas dengan sendirinya.
kemudian di angkat dibilas air besih
dan kemudian dibilas lagi dengan larutan
asam sitrat 2%, untuk pembilasan ke 2 dengan air bersih kemudian di
kupas tapas biasa setelah itu di slicer/penirisan, kemudian blanching untuk
perendaman Na bisulfit selama 15 menit,kemudian ditiriskan setelah
penirisan selesi di masukkan kedalam mesin pengerng dengan suhu 60 0c
Seteah kering kentang dimasukan kedalam mesin disk mill (80 mesh) untuk proses penepungan. dari ke 4 perlakuan ini akan memiliki
perbandingan masing- masing.
Hasiyah
“Metode Proses Pengolahan Tepung
Bawang Merah “
Dalam proses pengolahan tepung bawang merah dilakukan
ada 3 (tiga) perlakuan yang bertujuan untuk mengetahui setiap varietas masing-
masing, dari 9 varietas bawang merah memiliki perbandingan rendemen dengan mengunakan 3 perlakuan yaitu:
kontrol/air, Na bisulfit dan Asam sitrat.
Proses pengolahan tepung bawang merah meliputi beberapa
tahap yaitu:
1) Tahap Pengupasan adalah
Pengupasan dilakukan dengan menggunakan pisau yang tajam untuk mencegah
kerusakan jaringan bawang merah sehingga perubahan enzim dan penurunan rasa
pedas dapat dikurangi (Cruess dalam Hartuti dan Sinaga, 1995).
2) Tahap Pengirisan
/perajang adalah mengiris bawang merah menggunakan alat manual /
pisau stainless yang tajam dengan irisan membujur, pangilisan pada perlakuan
varietas masing – masing dengan tebal pengirisan 1-3 mm.
3) Perendaman adalah Perendaman
setelah bawang merah dirajang setiap
varietas masing – masing
dengan jumlah berat 4,5 kg direndam dalam 3 perlakuan yaitu :
Ø kontrol
dengan air biasa tanpa tambahan larutan kimia, setelah bawang merah selesai di
iris lalu di bilas dengan air biasa.
Ø Bisulfit
Sulfit setelah bawang merah selesai diiris
kemudian di rendam ke dalalam larutan
kimia Na Bisulfit dngan
500 ppm selama 10 menit.
Ø Asam sifat setelah bawang
merah selesai diiris kemudian di rendam ke dalalam larutan kimia 1000 ppm = 1 gram dalam 1 liter
air,dengan konsentrasi 500 ppm - 1.500 pprn selama 5-10 rnenit.
Ø Peranan senyawa sulfit dalam bahan pangan adalah
sebagai antioksidan, mencegah kerusakan vitamin C, juga dapat memucatkan warna
alami pangan, menghambat reaksi pencoklatan enzimatis dan nonenzimatis (Buckle et.al.
dalam Hartuti dan Histifarina, 1997). Disamping'itu penambahan senyawa
sulfit dapat meningkatkan daya perlindungan terhadap reaksi pencoklatan yang
sering terjadi pada bahan yang dikeringkan. Warna merupakan salah satu atribut
kualitas yang paling penting untuk semua prodilk segar maupun olahan.
4) Penirisan adalah Bawang
merah setelah direndam sesuai dengan
perlakuanya masing- masing, kemudian dibilas dengan air bersih, selanjutnya
ditiriskan agar air terpisah dari bahan.
5) Pengeringan dengan
oven
adalah suatu metode untuk mengeluarkan
sebagian air, suatu bahan dengan cara menguapkan air dengan mengunakan energi
panas, biasanya kandungan air bahan tersebut menyusud / kering,dengan mengunakan suhu oven 50- 60 0c
selama ± 10 jam.
6). Penggilingan adalah Irisan bawang merah
yang telah kering digiling dengan
menggunakan alat Blender, untuk mendapatkan tepung bawang merah yang
halus. selanjutnya tepung bawang merah di timbang.
Ahmad fuadi
“Karakteristik sifat fisik dan kimia
cabai merah”
Pengamatan cabai merah ada 4 (empat) pengamatan, pengamatan sifat fisik dan kimia,organoleptik dan mikrobiologi,
untuk mengetahui 4 pengamatan cabai
merah yaitu:
1) Pengamatan Fisik adalah meliputi
panjang,lebar,diameter, panjang tangkai mahkota buah, bobot susut,berat
jenis,jumlah biji, tekstur permukaan kulit
dan tebal daging.
2) Pengamatan Kmia adalah melipiti
kadar air, kadar abu,kadar protein,kadar lemak,kadar vitamin dan kadar
capsaici.
3) Pengamatan Organoleptik
adalah pengamatan yang meliputi penampakan warna ,tekstur,dan kesukaan secara
keseluruhan.
4) Pengamatan Mikrobiologi adalah
pengamatan yang meliputi cabai merah yang rusak seperti adanya jamur.
Ricard Bertony
“Karakteristik sifat fisik dan kimia
kentang”
Pengamatan kentang ada 4 (empat) pengamatan, pengamatan sifat fisik dan kimia,organoleptik dan mikrobiologi,
untuk mengetahui 4 pengamatan kentang
yaitu:
1) Pengamatan Fisik adalah meliputi
panjang,lebar,diameter, panjang tangkai mahkota buah, bobot susut,berat
jenis,jumlah biji, tekstur permukaan kulit
dan tebal daging.
2) Pengamatan Kmia adalah melipiti
kadar air, kadar abu,kadar protein,kadar lemak,kadar vitamin dan kadar
capsaici.
3) Pengamatan Organoleptik
adalah pengamatan yang meliputi penampakan warna ,tekstur,dan kesukaan secara
keseluruhan.
4) Pengamatan Mikrobiologi adalah
pengamatan yang meliputi cabai merah yang rusak seperti adanya jamur/ kapang.
Sedangkan Dari
program kelompok 1 (satu) program mandiri saudara / saudari:
Sherly Amalia
“Produksi
Nilam Sumatera”
1) Tanaman nilam
adalah tanaman penghasil minyak atsiri, oleh sebab itu produksi, kadar dan mutu
minyak serta sifat ketahanan terhadap penyakit merupakan faktor penting yang
dapat dipergunakan untuk menentukan keunggulan suatu varietas. Banyak faktor
yang mempengaruhi kadar dan mutu minyak nilam, antara lain, genetik, budidaya,
lingkungan, panen dan pasca panen (Nuryani, 2006).
2) Produksi Nilam yaitu
Hasil produksi tanaman nilam berupa daun. Selain daun, bagian tanaman lain
yang dapat dipetik untuk disuling yaitu ranting, batang dan akar, tetapi
kandungan minyak yang dimilikinya relatif lebih sedikit (Mauludi dan Asman,
2005). Dalam praktiknya semua bagian tanaman disuling dalam keadaan bercampur.
Ciri khas lainnya yaitu bila daun nilam digosok akan basah dan mengeluarkan
aroma khas nilam. Minyak nilam memiliki sifat khas yaitu semakin bertambah
umurnya semakin harum wanginya. Oleh sebab itu minyak nilam yang berumur lebih
lama lebih baik (Mangun, 2002). Di Indonesia terdapat tiga jenis nilam yang
dapat dibedakan antara lain dari karakter morfologi, kandungan dan kualitas
minyak dan ketahanan terhadap cekaman biotik dan abiotik. Nilam Aceh (P.
cablin Benth atau P. patchouli) merupakan tanaman yang memiliki
aroma khas dan rendemen minyak daun keringnya tinggi yaitu 2,5-5% dibandingkan
dengan jenis lain. Nilam Aceh berkadar minyak tinggi (> 2,5%) sedangkan
nilam Jawa rendah (< 2%) (Nuryani, 2006). Sebagai komoditi ekspor, minyak
nilam mempunyai prospek yang cukup baik karena permintaan akan minyak nilam
sebagai bahan baku industri parfum, kosmetik, sabun dan lainnya akan terus
meningkat sejalan dengan meningkatnya pendapatan dan taraf hidup masyarakat.
Harga minyak nilam ditingkat petani mencapai Rp. 200.000,- sampai dengan Rp.
800.000,- per kg, tergantung kualitas minyaknya. Oleh karena itu tanaman nilam
perlu mendapat perhatian untuk dikembangkan lagi.
Riduwan Noor Saleh dan
Ahmad Saleh Jamil
“Teknik
Sambung Pucuk (Grafting) Batang Muda umur 5 hari Pada Tanaman Jambu Mete”
Teknik sambung celah dengan entres
yang mempunyai umur 5 hari, Batang bawah siap untuk disambung dengan diameter telah berukuran 0,2 cm sampai
0,4. Potong pucuknya pada bagian yang
berwarna kecoklatan dan biarkan helaian daun sebelah bawah tetap berada pada
batang bawah. Kemudian tepat ditengah bekas
dibelah dengan pisau tajam sedalam 0,5-1,5 cm.
Entris berasal dari pohon induk
yang sehat, yang sedang dorman sepanjang 5-15 cm, kemudian daunnya
dipotong. Bagian pangkal entris disayat
pada kedua belah sisinya sepanjang 1 – 3 cm membentuk baji dan disisipkan
bagian baji dari entris kedalam celah batang bawah dan ikat dg tali plastik,
sungkup dengan kantong plastik
transparan agar tetap lembab dan tempatkan di bawah naungan. Sungkup plastik dibuka apabila mata tunas
pada entris telah pecah, lebih kurang umur 1 bulan. Alat yang digunakan dalam
teknik sambung pucuk gunting stek, pisau stek/cutter, tali plastic PE,plasti 1
kg.
Langkah langkah
grafting
1. Memilih
batang bawah yang diameternya kurang lebih sama dengan batang atas.potong
batang bawah kurang lebih 7 – 12 cm dari permukaan tanah atau sekitar 1 cm dari
bagian hipokotil.kemudian batang bawah di belah sekitar 0.5-1 cm.
2. Batang atas
yg sudah disiapkan buang daunnya, kemudian sayat kedua sisi pangkal cabang
sepanjang 0,5- 1 cm, sehingga bentuk seperti mata kampak.
3. Selanjutnya
batang atas di masukkan kedalam belahan batang bawah,cambium harus menempel
dengan tujuan agar aliran makanan bisa tersalurkan
4. Pengikatan atau pembalutan
menggunakan sealtip(isolasi paralon) atau bisa juga menggunakan tali yang
terbuat dari plastik es.
Tujuan penyungkupan
adalah untuk menjaga kelembapan agar tetap tinggidan mengurangi penguapan di
sekitar sambungan.Tempatkan tanaman tang sudah tersambung di tempah yang teduh
atau di beri naungan agar terhindar dari panas matahari
Foto-Foto kegiatan PKL
proses pencucian kentang
proses pencucian kentang
Pengirisan Kentang
Proses Perendaman
Proses Pengeringan
Hasil Sudah Kering
Proses Pengupasan Bawang Merah
Proses Pengiris Bawang Merah
Proses Perendaman
Proses Penirisan
Pengeringan
Hasil sudah kering
Proses Penepungan
Hasil tepung
Mengukur Tingkat Kepedasan
Menimbang Berat Cabai
Mengukur Cabai
mengukur tingkat warna kentang
PerajanganNnilam Kering
Proses Penjemuran Nilam
Hasil Minyak Nilam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar